Wacana Kita - KUN MENUNGGU FAYAKUN.

Kalaulah bukan karena kun
Tak kubiarkan diri ini mencari kalam
Dalam tumpukan lembaran kitab
Ingin rasanya kuletakkan qalam
Dan, hanya berlari menghamba kepada-Mu
Tapi aku bisa apa
Dalam balutan kata, kerlip mata, kerutan kening, dan ayunan pena serta bisikan hati masih terus kucari
Cahaya Rahman dan Rahim
Hingga kelak aku menghambur luruh dalam Fayakun-Mu


By: Prof. Nadirsyah Hosen, Ph.D

_____________________________________

Kamu percik Surah Al-Fajr, aku gemerlap Surah Al-Lail. Dari pagi hingga malam, Alloh jaga cinta kita.

Cintaku tulus seperti Surah Al-Ikhlas, dan cintamu terus merambat naik menuju yang paling tinggi seperti Surah Al-A'la.

Kamu Surah An-Najm, dan aku Surah Al-Buruj. Kumpulan bintang pun tersenyum melihat ketulusan cinta kita.

 (Asyeek, siapa yang tidak baper kalau di rayu dengan rayuan gombal yang bisa terbilang sangat tidak mainstream ini. Bisa jadi sangat klepek-klepek, iya kan warganet? Ingat warganet ya, sebaiknya rayuan di gunakan untuk kekasih halal saja ya... )

buku Prof. Nadirsyah Hosen, Ph.D
(Memgutip dari buku karya Prof. Nadirsyah Hosen, Ph.D yang berjudul TAFSIR AL-QUR'AN DI MEDIA SOSIAL, MENGKAJI MAKNA DAN RAHASIA AYAT SUCI PADA ERA MEDIA SOSIAL)






Post a Comment

 
Top